Dengan meningkatnya penggunaan mobile apps untuk media perpesanan dan penyebaran foto seperti Snapchat dan Instagram, mobile apps dengan layar yang lebih besar senantiasa menjadi tren yang umum digunakan saat ini. Dan dengan adanya iPhone 14 & Samsung S21 Ultra yang dirilis belakangan ini, Anda tentunya semakin dapat menyadari kehadiran dari tampilan ruang layar yang semakin besar.
Jadi, mengapa para desainer dari mobile apps untuk bisnis Anda harus memperhatikan hal ini? Hal ini membuat Anda dapat senantiasa terbiasa dalam bekerja dan merancang desain yang sesuai dengan dimensi yang lebih besar. Ketika merancang desain untuk layar yang besar, Anda perlu memikirkan ulang tentang bagaimana pengguna berpindah dari setiap bagian layar tersebut. Konten, navigasi, dan setiap gestur di dalamnya tentunya berubah.
Mungkin hal ini menantang untuk Anda, tetapi tidak usah khawatir. Berikut ini kami berikan beberapa cara untuk Anda dalam mengoptimalkan aplikasi dengan resolusi layar yang lebih luas tanpa mempengaruhi pengalaman pengguna yang ingin Anda berikan.
Bagaimana Layar Yang Lebih Luas Mempengaruhi Pengalaman Pengguna
Di saat layar mobile apps pada 10 tahun terakhir memiliki rata-rata area layar setinggi 3.5 inch, layar dari mobile apps beberapa tahun ini senantiasa dirancang dengan lebih besar hingga mencapai 6.9 inch, hampir dua kali lipatnya. Contohnya Samsung Galaxy 9 Plus memiliki layar sebesar 6.2 inch jika dibandingkan dengan Samsung 9 yang tidak jauh berada pada 5.8 inch.
Ya, setiap layar senantiasa menjadi lebih besar. Tetapi, bukan berarti tangan kita juga. Salah satu tantangan terbesar untuk Anda adalah untuk merancang desain mobile apps yang tidak hanya nyaman digunakan dengan layar besar tetapi juga mudah untuk diakses.
Jadi, bagaimana cara Anda menciptakan mobile apps yang berfungsi secara efektif dengan ukuran layar besar tetapi juga menyajikan pengalaman yang positif untuk para pemegang handphone beresolusi lebih kecil? Desainer UI dari mobile apps Anda yang harus dapat menciptakan pengalaman pengguna yang menyenangkan perlu berfokus pada rancangan layar besar yang mudah bagi ibu jar merekai.
Memperhatikan "Zona Ibu Jari"
Istilah "zona ibu jari", yang diciptakan oleh Steven Hoober, yang menjadi salah satu faktor penting bagi siapa pun yang merancang desain untuk layar yang besar. Seperti yang ditemukan Hoober dalam penelitiannya yang sering dikutip di UX Matters, 75% orang menggunakan ibu jari sebagai digit telepon utama mereka, dan 49% menyukai untuk memegang handphone mereka dengan satu tangan.
Yang disebut ’zona ibu jari’, area di mana ibu jari manusia dapat bergerak dengan nyaman saat memegang perangkat seluler, sangat berpengaruh pada desain antarmuka dari perangkat seluler. Lagi pula, jika elemen UI Anda berada luar jangkauan, hal tersebut tidak berfungsi dengan efektif.
Interaksi dengan satu tangan dan satu jempol dalam perangkat seluler telah menjadi hal yang biasa. Masalahnya adalah, Anda berusaha untuk menutupi hampir 7 inci ruang layar dengan satu tangan membuat ibu jari Anda yang dibawah lebih banyak mendapatkan tekanan.
Karena Anda harus dapat berfokus pada pemeliharaan UX yang baik dan penggunaan ibu jari yang efektif, menemukan solusi desain antarmuka pengguna yang kreatif adalah kunci untuk meningkatkan pengalaman pengguna perangkat seluler dengan layar yang luas. Jadi, mari kita lihat beberapa hal utama yang perlu diingat saat merancang desain untuk layar seluler yang lebih besar.
Hierarki Konten
Ketika merancang desain untuk layar yang lebih luas dan penggunaan ibu jari yang lebih sering, pastikan bahwa kontrol dari layar berada pada jangkauan ibu jari. Pengguna yang menggunakan gestur satu tangan merespon lebih cepat dan lebih akurat ketika target berada di area tengah atau di bawah dekat layar, dibandingkan dengan ketika target diletakkan pada bagian ujung atas layar.
Luke Wroblewski menjelaskan bahwa hal ini dapat terjadi karena ibu jari tidak harus melakukan upaya lebih untuk keluar dari zona nyamannya.
Dengan mendekatkan konten yang penting dan elemen UI pada bagian tengah menuju bawah dari tampilan layar, pengguna dapat merasa lebih mudah untuk bekerja dengan satu tangan pada aplikasi Anda dan layar perangkat mereka yang lebih besar.
Pola Navigasi
Membuat pengguna berpindah dari Titik A ke Titik B secara efektif harus menjadi tugas nomor pada daftar tugas dari mobile apps Anda, karena hanya aplikasi yang dapat ditemukan yang akhirnya akan digunakan.
Berikut beberapa cara untuk memastikan bahwa tampilan layar yang besar dari Anda dapat diakses oleh pengguna:
- Navigasi Bagian Bawah - Navigasi di bagian bawah adalah pilihan navigasi yang tepat untuk layar ponsel yang berukuran besar. Tab navigasi bawah memungkinkan Anda menempatkan tindakan aplikasi yang paling sering digunakan di bagian bawah layar, membuat interaksi dengan satu sentuhan ibu jari menjadi lebih mudah diterapkan.
Contohnya, Spotify misalnya. Spotify merupakan salah satu aplikasi streaming musik paling populer saat ini - dengan klaim hampir 100 juta pengguna ponsel di seluruh dunia belum lama ini. Namun terlepas dari kesuksesannya, ada beberapa kesalahan fungsi dari aplikasinya.
Penggunaan menu hamburger Spotify yang kontroversial ini dapat diartikan bahwa navigasi aplikasi tidak intuitif dan berjalan dengan lambat, serta membuka daftar playlist membawa pengguna dalam perjalanan dengan ketukan tanpa akhir - bukanlah hal yang Anda inginkan saat dalam perjalanan. Untuk pengguna dengan smartphone yang memiliki rasio layar lebar, mencoba mendengarkan musik dengan satu tangan terasa kurang nyaman.

Untungnya, Spotify membuang hamburger menu yang ia gunakan dan beralih pada tab navigasi bawah pada tahun 2016. Dengan memindahkan tab menu dari bagian atas ke bagian bawah dari aplikasi, navigasi aplikasi telah berubah. Tujuan navigasi terpenting - Homepage, Jelajahi, Pencarian, Radio, dan library Anda - sekarang semuanya dapat diakses dengan satu ketukan, dan sangat mudah dijangkau dengan ibu jari Anda.
- Tombol Navigasi Yang Mengambang (Floating Buttons)
Navigasi di bagian bawah memang memiliki kelebihan saat mendesain untuk layar besar. Namun hal tersebut bukan satu-satunya pola navigasi yang tepat untuk perangkat dengan layar yang luas. Jika tab bagian bawah dapat mengganggu tab dari navigasi perangkat asli, Anda dapat memiliki risiko akan kesalahan ketuk.
Untungnya, ada alternatif lain. Seperti yang disarankan Luke Wroblewski, coba gunakan tombol tindakan yang mengambang (floating) dari Google. Berdasarkan tindakan yang paling sering dilakukan dalam aplikasi tertentu, Google mengizinkan desainer untuk mempromosikan tindakan tersebut dalam tombol yang dimilikinya.
Perlakukan tombol mengambang Anda sebagai ajakan bertindak yang ampuh bagi pengguna - tampilannya harus menonjol secara visual dan memandu pengguna untuk melakukan tindakan yang paling populer dan paling umum pada halaman yang berkaitan. Tombol ini memberikan kesempatan untuk mengarahkan arus pengguna dan merampingkan desain antarmuka Anda.
Interaksi
Dalam artikel UX Matters, Steven Hoober menjelaskan bahwa bagian tengah layar adalah tempat orang mengetuk yang paling cepat dan paling mudah. Namun tidak berarti bahwa mereka tidak dapat menggunakan bagian lain dari layar: seperti yang ditunjukkan Hoober, mereka hanya mengubah cengkeraman mereka sedikit dan melanjutkan.
Hal ini dapat membebaskan Anda untuk memikirkan jenis gerakan apa yang dapat Anda gunakan di berbagai area layar. Ikon yang ditempatkan di tengah akan bekerja paling baik dengan ketukan, sementara yang paling kiri dapat dirancang sebagai pergeseran ke kanan. Sejak ledakan dari aplikasi Tinder di dunia kencan online, banyak aplikasi yang juga mengadopsi pergeseran ini sebagai gerakan utama mereka.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat kami berikan dalam merancang desain untuk resolusi perangkat yang lebih lebar dan luas. Jika Anda masih membutuhkan bantuan untuk merancang desain atau aplikasi dari bisnis Anda, kami dapat membantu.
Untuk Anda yang saat ini membutuhkan layanan Mobile App Development di Jakarta baik dalam industri Anda seperti jasa Konsultasi Produk, Project Management, UI / UX Design, Development, Testing, Deployment (ke server App Store / PlayStore atas nama perusahaan klien), Source-Code, serta FREE Maintenance selama 3 bulan, EANNOVATE dapat menjadi solusi Anda.